Senin, 13 Juni 2011

Aji Soko

Dahulu kala adalah seorang raja memerintah dipulau Jawa. Raja itu amat bengisnya. Orang takut benar kepadanya. Kerap kali raja itu mengendarai kuda berkeliling kota. Tetapi orang tak mau keluar melihat. Semuanya tinggal dirumah. Mereka itu takut akan dihukum raja yang lalim itu. Sebab itu kota yang besar itu lengang betul rupanya.

    Dikota itu ada seorang muda, Aji Soko namanya. Aji Soko itu seorang yang berani, lagi sakti. Amat kasihan ia melihat orang yang tidak bersalah dihukum dan disiksa oleh raja.

    Aji Soko mencari akal akan mengusir raja itu. Kalau raja itu tak ada lagi, tentu rakyat akan berbesar hati.

    Pada suatu pagi pergilah ia keistana raja. "Katakanlah kepada raja, bahwa saya mohon menghadap", katanya kepada pengawal istana itu.

    "Apa maksud tuan menghadap itu?" jawab pengawal itu.

    Aji Soko berkata : "Ada yang akan saya pohonkan kepada raja. Kalau sudah diberinya, boleh ia membunuh aku."

    Pengawal itu masuk menghadap raja. Dikatakannya apa kata Aji Soko itu.

    Raja itu amat marah. Sabdanya : "Ikat orang itu dan bawa kemari!"

    Aji Soko diikat orang, lalu dibawa menghadap raja.

    Titah raja : "Berani benar kau masuk kemari. Apa maksudmu?"

    Aji Soko menjawab : "Patik minta dibunuh. Tetapi lebih dahulu patik hendak minta barang sesuatu kehadapan Tuanku. Kalau sudah dapat barang itu, bunuhlah patik!"

    "Baiklah", titah raja, "apa permintaanmu, katakanlah!"

    "Berilah patik tanah seluas destar hamba ini", jawab Aji Soko.

    "Kembangkanlah destarmu itu!" sabda raja, "tanah yang kau minta itu akan kuberi. Tetapi sedah itu engkau kubunuh."

    Aji Soko mengembangkan destarnya. Tetapi waktu itu terjadilah sesuatu hal yang amat ganjil. Destar itu makin lama makin luas. Mula-mula seluas meja. Sudah itu seluas kamar istana. Kemudian menjadi seluas istana. Begitu terus menerus, sehingga sebesar kota. Destar itu bertambah juga besarnya, sehingga seluas pulau Jawa.

    Raja jadi ketakutan, lalu lari melompat kedalam laut. Disanalah ia menjadi seekor buaya putih.

    Kemudian Aji Soko menjadi rajalah. Sekalian orang besar hatinya, karena rajanya yang bengis dahulu tak ada lagi dan digantikan oleh Aji Soko, seorang yang baik hati dan adil.



( bersumber dari buku : "Tjeritera Goeroe" )





     

Tidak ada komentar: