Sabtu, 11 Mei 2013

Kita buat sebuah Helicoptere, dan Payung

Kita buat sebuah Helicoptere
 
 

a.   Ambil sebuah gelendong benang, lalu pakukan dua buah paku kecil (hanya separuhnya) pada salah satu ujungnya. Kikirlah kemudian kepala paku itu.
 
b.   Ambil sekerat kayu, yang kau beri paku besar. Sudah itu engkau kikir bahagian atasnya sampai tinggal kelihatan bahagian paku yang panjangnya kurang dari gelendong benang tadi. (Jadi paku besar tidak kelihatan, kalau gelendong dipasang diatasnya !).

c.   Buatlah baling-baling seperti dipergunakan pesawat terbang, daripada kayu ringan; sebahagian melengkung kebawah (lihat gambar c). Boleh juga memakai sepotong kaleng (blek) yang bangunnya angka 8, yang kalau dilengkungkan.
Akan tetapi ini ada bahayanya. Lihat dibawah ini !
Pada tengah-tengah baling-baling itu diberi lubang yang besar dan letaknya cocok dengan paku kecil digelendong.

d.   Pasanglah helicoptere itu diatas gelendong yang ditempatkan diatas kayu tadi. Belitkan seutas tali pada gelendong itu. Jarimu ada disimpul tali (lihat gambar d).

e.   Tarik dengan kencang ; helicoptere melayang naik keudara sampai tinggi sekali !
Awas: Belajar dulu memutar helicoptere dengan perlahan-lahan, supaya tahu bahagian mana yang disebelah atas, kalau naik. Lalu beci cap.Tali harus dibelitkan searah saja. Nah, mengertikah engkau sekarang bahayanya, kalau memakai blek ?

Kalau teorinya sudah tahu betul-betul, kecelakaan tentu tak akan terjadi. Tetapi, awas !

Apa sebab helicoptere melayang ?


Keterangan:
Hal terbang :
Baling-baling itu,bilamana berputar, menekan udara sekelilingnya kebawah. Kekuatan itu menyebabkan baling-baling itu naik sendiri. Kekuatannya berlawanan dengan kekuatan udara.

Itulah sebabnya engkau harus belajar  teori baling-baling dahulu. Kalau baling-baling itu dipasang terbalik, yakni kalau bahagian yang melengkung kebawah disebelah hadapan, maka udara yang mengelilinginya ditekannya keatas. Nah, baling-baling itu ditekannya kebawah. Jadi badanmu mungkin kena. Betapa celakanya, kalau baling-baling yang diperbuat dari blek yang amat tajam pinggirnya, mengenai matamu, bukan ?






 Payung kita naikkan

a.   Ambil sekerat bambu yang agak panjang. Ikatkan sepotong karet pada ujungnya seperti kelihatan pada gambar a.

b.   Ambil sehelai sapu-tangan besar; ikat keempat sudutnya dengan benang atau tali tipis. Empat utas benang yang kau pakai harus diikat menjadi satu (benang itu harus sama panjangnya), lalu beri sepotong kayu tipis diujungnya. Selanjutnya, tudungkan ujung sebatang kayu tipis pada pertengahan kain payung, sedang ujung yang lain batang itu masukkan kedalam bambu tadi. Tarik karet dengan batang kayu kebawah, lalu lepaskan lurus keatas.

c.   Payung akan naik tinggi sekali, kemudian turun perlahan-lahan.



Keterangan:
Hal terbang:
Tiap-tiap benda yang turun perlu memindahkan udara yang dibawahnya. Udara itu memperlambat turun benda itu. Kain payung, yang luasnya besar tapi sangat ringan, harus memindahkan banyaknya udara ; dengan sendirinya ia turun amat perlahan-lahan.

 

Bersumber dari buku “Tjoba Sendiri”

 

   .



 

Kamis, 02 Mei 2013

Kita menulis memakai Tinta yang tak kelihatan


Hancurkanlah garam dalam air panas sebanyak-banyaknya, lalu biarkan hancuran itu menjadi dingin.

Pakailah hancuran itu sebagai tinta untuk menulis namamu diatas kertas. Baiklah dipakai pena baru, yaitu pena yang belum kena tinta.
Kalau sudah kering, maka diatas kertas tidak kelihatan apa-apa. Tetapi kalau kertas itu digosok dengan pinsil (potlot), maka akan nampaklah namamu.


Keterangan:

Sifat lain tentang air :
Kalau air sudah jadi uap, maka tinggallah balur-balur garam yang amat lembut pada kertas. Oleh karena warnanya putih seperti kertas, maka balur-balur tak kelihatan.

Kalau kertas diogosok dengan potlot, zat potlot akan lebih banyak melekat pada balur-balur garam daripada kertas, sehingga akan kelihatanlah namamu.



Bersumber dari buku “Tjoba Sendiri”


     .