Selasa, 31 Mei 2011

Anjing yang loba

    Seekor anjing kurus pergi masuk-masuk kampung akan mencari makan. Badannya penuh kurap. Rupanya anjing itu tak ada yang memeliharanya lagi. Sebab itulah ia bertualang saja sepanjang hari.

    Pada suatu hari ia bertualang pula mencari makan. Sejak pagi ia belum mendapat apa juapun. Lidahnya terjulur panjang-panjang keluar, karena kepayahan dan kepanasan. Kalau ia lalu dimuka rumah orang, maka dilempar oranglah ia dengan batu atau disiram dengan air. Terkengkeng-kengkeng pergilah pula ia kerumah yang lain. Disanapun begitu juga. Begitulah nasibnya anjing yang malang itu.

    Dirumah tuan Tan ada peralatan besar, karena anaknya yang sudah lama ditunggu-tunggu telah datang serta selamat dalam pelayaran. Sebab itulah tuan Tan mengadakan perjamuan itu dan lagi supaya anak saudaranya dapat bertemu muka dengan anaknya yang baru datang itu.

    Anjing yang kurus itupun sampai pula kesana. Dengan tidak diketahui seorang juapun, pergilah ia kebawah rumah tuan Tan itu. Dicarinya makanan kesana sini, tetapi tak dapat.

    Tiba-tiba dapatlah olehnya sepotong tulang. Masih ada lagi daging sedikit melekat pada tulang itu. Beruntung benar rasanya ia mendapat tulang itu. Digonggongnya dan dibawanya lari sekali dengan tidak melihat kekiri kekanan.

    Jalan kekampungnya melalui sebuah titian. Waktu ia melihat kebawah, tampak olehnya dalam air seekor anjing lain. Dimulutnya ada pula sepotong tulang. Ingin pula ia hendak merampas tulang yang ada pada anjing lain itu. Kalau dapat pula tulang itu olehnya, tentu dalam dua hari tak perlu ia keluar mencari makan. Dua kerat tulang besar-besar yang masih ada berdaging tentu cukup baginya untuk dua hari.

    Dengan tidak berpikir panjang lagi, dingangakannyalah mulutnya hendak menerkam lawannya itu, lalu melompat kedalam air.

    Baru saja ia mengangakan mulutnya, tulang itupun jatuhlah kedalam air dan lawannya tadi hilang lenyap, tak ketahuan kemana perginya.

    Dicarinya tulang tadi kembali, tetapi tak dapat lagi, karena sudah terbenam kedalam sungai.

    Anjing yang loba itu meneruskan perjalanannya pula dengan kelaparan yang amat sangat.



( bersumber dari buku : "Tjeritera Goeroe" )




Tidak ada komentar: