Selasa, 24 Mei 2011

Gerhana Matahari. *)

    Dahulu kala tinggal dilangit dua orang raksasa, Lembu Culing dan Lembu Culung namanya.

    Lembu Culing itu hijau seperti rumput. Sebab itu dinamai Buta Ijo (raksasa hijau).

    Buta Ijo itu amat bengis. Orang-orang peladang amat takut kepadanya. Kalau Buta Ijo melayang-layang diudara, mereka itu lari ketakutan, karena Buta Ijo itu selalu mengganggu mereka itu. Sawah-sawah dan rumah-rumah orang habis dirusaknya.

    Sebab itu orang itu bermohon kepada Lembu Culung akan menghukumnya.
Keduanya sama-sama kuat. Tetapi kemudian kalah juga Lembu Culing. Lehernya putus. Badannya jatuh kebumi menjedi lesung. Kepalanya tidak jatuh, melainkan melayang-layang juga diudara.

    Sebab itu ia amat marah. Akan dibunuh dan ditelannya segala yang ada dilangit. Bintang-bintang tak berani lagi keluar. Mataharipun tak mau keluar dari rumahnya.

    Orang-orang pun menjadi susahlah, karena hari selalu gelap saja.

    Untunglah ada seorang pertapa. Orang pertapa itu meminta kepada matahari, supaya ia suka keluar pula seperti biasa. Ia bersumpah akan menolongnya, apabila Lembu Culing datang akan menelannya.

    Matahari amat baik hatinya. Suka menolong orang. Sebab itu keluarlah ia dari rumahnya akan menerangi bumi. Orang-orang bersorak-sorak keriangan.

    Tiba-tiba datanglah dengan kencangnya Lembu Culing dari jauh mendapatkan matahari akan menelannya. Mulutnya dingangakannya seluas-luasnya. Lalu ditelannya matahari itu. Haripun gelaplah.

    Seorang-orang tua menyuruh orang memukul lesung. Orang-orangpun berlarianlah kesana-kemari mencari bambu atau kayu. Maka dipukulnyalah lesung sekuat-kuat tulangnya.

    Bukan kepalang sakitnya terasa oleh Lembu Culing, karena badannya dipukul itu.

    Sebab itu matahari yang dimulutnya itu dimuntahkannya keluar.

    Haripun teranglah pula. Orang-orang berbesar hati.



*) Habis berceritera, perlu diterangkan, bahwa ceritera ini ceritera tahayul.

( bersumber dari buku "Tjeritera Goeroe )




Tidak ada komentar: