Senin, 05 September 2011

Buah dari kebaikan !


Jauh dari gegap-gempita, riuh-rendah dan gemerlap cemerlangnya nuansa perkotaan. Tersebutlah pak Tua yang lagi dipadang-pasir kering lagi tandus, sedang berpenat lelah menggali lubang, dibawah terpaan sinar matahari yang menyengat. Siapa yang peduli dengan keberadaannya disa’at itu? Binatang melata pun akan berlari pergi mencari perlindungan ketempat yang lebih teduh.

Namun kiranya, atas kehendak Yang Kuasa juga, ada beberapa sosok mata yang begitu seksama mengamati ulah pak Tua sejak dari tadi. Yang kemudian Beliau beserta pengawal datang mendekati untuk melihat apa gerangan yang terjadi.

“Hai pak Tua, apa yang kamu lakukan dipadang tandus nan gersang ini?, Tanya Baginda Raja.

“Ampun Baginda, hamba sedang menanam biji kurma!”, jawab pak Tua.

“Sesuatu yang mustahil!! Tentu kamu menanam hasil curian, yang kamu ambil dari mencuri hartaku?”

“Ampun, beribu-ribu ampun Baginda! Benarlah adanya, hamba lagi menanam biji kurma!

“Kalaupun tumbuh, berapa tahun lagi kamu bisa menunggu untuk memetik buah2 kurma itu?

“Ampun Baginda! InsyaAllah antara 10-20 tahun kemudian, baharu kami bisa memetik buahnya”, jawab pak Tua.

“Ha.. ha.. ha.., apa untungnya menanam kurma, di usiamu yang sudah mendekati udzur ini? Yang kamu tentu tidak akan bisa menuai hasil dari jerih-payahmu itu sendiri!”, Tanya Baginda Raja.

“Usia kami memang sudah udzur Tuanku! Kami menanam ini adalah untuk anak-cucu, untuk bekal mereka kelak dikemudian hari!”, jawab pak Tua.

Sang Baginda Raja tertegun sejenak, lalu katanya : “Luhur sekali budimu pak Tua!”

Sebagai tanda terimakasih akan kebaikan budi pak Tua, Baginda Raja memberikan hadiah kepadanya sekantung emas.

Kemudian, dengan tersenyum pak Tua berkata : “Ampun Baginda! Belum genap sehari aku tanam biji kurma, ternyata sekarang sudah memberikan buahnya!!”

Sembari tersenyum juga, Baginda Raja berkata : “Engkau benar pak Tua! Itu untuk bekal anak cucumu, didik dan jagalah baik-baik mereka!!”





( disarikan dari ceritera Guru, yang bersumber dari [seingat kami] buku Membaca dan Mengerti )









Tidak ada komentar: