Disebelah rumah si Ali
tinggal pak Aziz, yang beranak seorang laki-laki; hampir seumur dengan si Ali,
namanya si Aziz. Anak itu belum bersekolah sebagai si Ali juga.
Kalau si Ali tidak mengikut
bapaknya dan si Aziz ada dirumah, keduanyapun bermain-mainlah. Kadang-kadang
bermain dibelakang rumah si Ali; kadang-kadang dihalaman rumah si Aziz.
Ketika si Ali sudah pulang
mandi, pergilah ia kesebelah. Si Azizpun ada dirumah, jadi dapatlah kedua anak
itu bermain-main.
“Jis, mari kita main
kuda-kudaan.”
“Ayolah,mana talinya?”“Tali kelopak pisang saja!”
Keduanyapun pergilah kepohon
pisang yang dibelakang rumah.
“Siapa jadi kuda?”
“Kau, Jis, nanti aku.”
Si Azizpun menggigit kekang
dan si Ali memegang tali les dan cambuk.
“Ayo, Belang, larilah!”
Cyh, cyh, cyh! Kudanyapun
meringkik. Beberapa lamanya berlari-lari berkeliling rumah, lelahlah mereka
itu. Kemudian si Ali pulang makan.
“Nanti kau datang pula, Li?”
Tanya si Aziz.
“Belum tentu,” jawab si Ali,
lalu ia pulang.
2. Main balon-balonan.
Diantara rumah si Aziz dan si
Ali ada pagar hidup. Pagar itu pagar batang jarak.
Pada suatu hari si Aziz
bermain-main kerumah si Ali. Belum berapa lama bermain, berkata si Aziz kepada
temannya :
“Li, mari kita main
balon-balonan!”
“Dari apa kita buat?”“Dari getah jarak.”
Keduanya pergi kepagar jarak
itu; dipatahkannya ranting yang muda. Maka titiklah getahnya; ditampungnya
dengan daun jarak. Sudah itu diambilnya tangkai daun yang tua akan peniupnya.
“Lihatlah, Li, balonku naik
sampai kepohon pisang!”
Si Ali mengembus pula, tetapi
masih ditangkai pengembus, balonnya sudah pecah. Dicobanya sekali lagi,
terjadilah sebuah balon besar.
“Lihat, Jis, lihatlah! Bagus
benar warna itu.”
Keduanya memandang balon si
Ali. Betul bermacam-macam warna tampak disitu; ada yang kuning, ada yang hijau,
ada pula yang merah.
Sudah itu diembus si Ali balonnya,
lalu naiklah balon itu. Tinggi, tinggi benar; hampir sampai kebubungan
rumahnya. Waktu kedua anak itu payah, pulanglah masing-masing kerumahnya.
(Bersumber dari buku : “Dikampung”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar